INFOASN.ID – Arti Peribahasa Bagai Aur Bergantung Ke Tebing, Bagai Tebing Bergantung Ke Aur
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Arti Peribahasa Bagai aur bergantung ke tebing, bagai tebing bergantung ke aur
Menyerahkan diri kepada nasib.
Kesimpulan
Arti peribahasa bagai aur bergantung ke tebing, bagai tebing bergantung ke aur adalah menyerahkan diri kepada nasib.
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa bagai aur bergantung ke tebing, bagai tebing bergantung ke aur, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Adakah telaga yang keruh mengalir air yang jernih
Artinya : Sifat dari orang yang jahat akan menurun ke dalam darah keturunannya.
Jauh panggang dari api
Artinya :
- Tindakan yang tidak sesuai dengan maksudnya
- Tawaran yang jauh di bawah harga
- Tidak kena
- Tidak benar (tentang jawaban, sindiran)
- Banyak bedanya
Terang kabut, teduhlah hujan
Artinya : Sudah merasa tenang kembali setelah kesusahannya berlalu.
Malu berani, mati takut
Artinya : Pengecut.
Apa payahnya menawakkan bibir atas bawah
Artinya : Mudah dalam berbicara, tetapi susah untuk mengerjakannya. (menawakan = menaupkan)
Bagai jelongak kerbau rampung
Artinya : Orang bodoh yang sombong dan tidak sadar dirinya dibodohi orang lain.
Air yang jernih, sayak yang landai
Artinya : Segala sesuatu berlaku dengan adil dan benar. (sayak = tempurung kelapa)
Selama hujan akan panas jua
Artinya : Sehabis kesusahan, akhirnya akan datang juga waktu yang baik
Malang tak berbau
Artinya : Kecelakaan tidak dapat diketahui sebelumnya
Adat tua menahan ragam
Artinya : Sebagai orang tua harus mampu menahan derita dari bermacam-macam godaan yang tak menyenangkan hati karena perbuatan keturunannya.
Kapuk segaul dengan kapas, bedanya takkan lepas
Artinya : Orang mulia dengan orang hina, walaupun serupa keadaannya, namun perbedaannya sangat jelas terlihat.
Rasa air ke air, rasa minyak ke minyak
Artinya : Mencari kaumnya atau bangsanya sendiri.
Bagai ayam lepas bertaji
Artinya : Seseorang yang mendapat kesusahan, sementara itu orang lain merasa serba salah untuk menolongnya.
Seperti kapak naik ke pemindangan
Artinya : Sesuatu yang tidak pada tepatnya.
Semanis-manisnya gula ada pasir di dalamnya, sepahit-pahitnya mambu kelatnya menjadi obat
Artinya : Kata-kata manis terkadang bisa menipu, sedangkan kata-kata keras/kasar terkadang bisa bermanfaat karena berisi nasihat.
Siapa luka siapa menyiuk
Artinya : Yang merasa tersindir, dialah yang berbuat sesuatu sebagai yang disindirkan itu
Dagu nya lebah bergantung
Artinya : Dagu yang bagus
Mencungkil kuman dengan alu
Artinya : Melakukan pekerjaan yang sia-sia
Rebung tidak miang, bembam pula yang miang
Artinya : Orang yang bersangkutan/terlibat berdiam diri, sedangkan orang lain yang tidak ada sangkut pautnya justru ikut campur.
Jauh di mata, dekat di hati
Artinya : Bertempat tinggal tidak berdekatan, tetapi jiwa (hati) selalu merasa dekat
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa Bagai Aur Bergantung Ke Tebing, Bagai Tebing Bergantung Ke Aur”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.