INFOASN.ID – Arti Peribahasa Muka Licin, Ekor Berkedal
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Arti Peribahasa Muka licin, ekor berkedal
Lahirnya tampak baik, tetapi batinnya jahat
Kesimpulan
Arti peribahasa muka licin, ekor berkedal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah lahirnya tampak baik, tetapi batinnya jahat
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa muka licin, ekor berkedal, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Bagai hantu makan dedak
Artinya : Bersungut-sungut (menggerutu) tanpa sebab.
Jikalau tidak berada-ada ada berada, ada mengada, masakan tempua bersarang rendah
Artinya : Jika tidak ada sebab-sebabnya (sesuatu yang tersembunyi), tentu tidak akan terjadi yang luar biasa
Bangau minta aku leher, badak minta aku daging
Artinya : Merasa iri hati karena melihat kelebihan orang lain.
Air keruh, limbat keluar
Artinya : Di negeri yang terdapat huru-hara, biasanya orang jahat akan mencari keuntungan.
Mudik menyongsong arus, hilir menyongsong pasang
Artinya : Tentang usaha yang mendapat rintangan dari kiri dan kanan namun diteruskan juga
Tak benang batu digilas
Artinya : Apabila belum ada sesuatu yang pas/sesuai keinginan untuk dipakai, maka sebaiknya pakailah sesuatu yang ada terlebih dahulu.
Kecil-kecil anak harimau
Artinya : Meskipun kecil tetapi berani.
Pencarak benak orang
Artinya : Orang yang suka mengambil milik orang lain dengan cara yang lalim
Bagaimana pohon tiada akan tumbang dipanah halilintar, baluhan kulit ada di batangnya
Artinya : Orang yang berteman dengan orang jahat pada akhirnya juga akan ikut terlibat dalam kejahatan. (baluhan = batang yang sudah berlubang)
Hilang kepala kura-kura ditelan oleh dadanya
Artinya : Orang kecil/hina tetapi berilmu dan bijaksana tetap akan dihormati oleh banyak orang.
Gajah harimau di hutan hendak diburu, pijat-pijat di bantal tak dapat dihapuskan
Artinya : Kejahatan orang besar/berkuasa hendak dibasmi, tetapi kejahatan anak buah sendiri di rumah tidak dapat diatasi.
Tanam ilalang tak akan tumbuh padi
Artinya : Perbuatan jahat tidak akan mendapatkan hasil yang baik karena suatu saat pasti akan mendapatkan balasan yang setimpal dengan perbuatannya.
Bagai pinang belah dua
Artinya : Sama besar, serupa benar
Mumbang ditebuk tupai
Artinya : Dikatakan kepada anak perempuan yang masih kecil, tetapi sudah rusak
Dituba sajakah ikan, dijala dijaring bukankah ikan?
Artinya : Tidak malu memperoleh sesuatu dengan melakukan kejahatan, padahal ada cara yang baik/halal dalam mendapatkannya.
Sedepa tanduk yang datang, sejengkal tanduk yang menanti, payah juga yang datang
Artinya : Lebih susah untuk mengadu nasib di negeri orang daripada di negeri sendiri.
Gagak dimandikan tujuh kali sehari pun, takkan putih bulunya
Artinya : Orang jahat, walaupun diberikan kesenangan, namun kalau mendapat kesempatan, pasti akan diulanginya lagi perbuatan jahatnya.
Di hulu keruh di hilir pun tentu keruh juga
Artinya : Kalau asalnya tidak baik, maka hasilnya pun tentu tidak baik.
Jika sengaja hendak bercekak pinggang, tinggallah rebana beralih ke gelanggang, tak tahu pipit tak tahu enggang, yang rapat kelak menjadi renggang
Artinya : Kalau sengaja mencari perselisihan, maka hancurlah kerukunan hidup kelak.
Pepat di luar, rancung pancunya di dalam
Artinya : Baik (suci dan sebagainya) pada lahirnya, tetapi batinnya (hatinya) jahat
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Free Tryout SKD CPNS (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa Muka Licin, Ekor Berkedal”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.